SELAMAT DATANG BASUDARA NOLLOTH TITASOMI

Selasa, 10 Januari 2012

BUDAYA DAN LINGKUNGAN ALAM DESA NOLLOTH

Pada umumnya Ekspressi Budaya dan Seni yang dijumpai dalam masyarakat desa Nolloth tidak berbeda jauh dengan desa-desa yang lain seperti yang telah dicatat pada desa-desa lain yang ada di Kecamatan Saparua. Namun ada beberapa yang spesifik dan menonjol yang dapat dicatat pada seni tari dan menu makanan. Dalam seni tari di Nolloth terkenal beberapa tarian adat seperti tari Cakalele Bulu Ayam. Selain tarian-tarian adat tersebut dapat dicatat pula beberapa tarian moderen kreasi barus seperti tari bialola.

Tari Cakalang,
Tari Pata Cengkeh,
Tari Pukul Sagu.

Pakaian yang dipakai penari dan musik yang mengiringnya disesuaikan dengan latar belakang budaya yang diekspresikan oleh masing-masing tarian misalnya:
Tari Cakalele Bulu Ayam ditarikan oleh orang laki-laki. Pakaian yang dikenakan ialah baju cele dan calana makasarkat pinggang serta Topi Bulu Ayam yang putih bersih.
Alat yang dipakai sebagai pelengkap adalah Parang dan Salawaku ( Perisai )
dan musik yang mengiringinya adalah Tifa dan Suling.

Tari Bulu Ayam ditarikan oleh Wanita yang dipilih dari tiap-tiap Soa. Pakaian dan alat musik mirip pada Cakalele Bulu Ayam yang disesuaikan dengan penarinya yaitu kaum wanita. Tarian adat hanya boleh pada upacara-upacara adat seperti pada Upacara pelantikan Raja. Perbaikan Rumah Adat Baileu dan lainnya. Sedangkan Tarian moderen auta kreasi baru ditarikan setiap dibutuhkannya, misalnya untuk menerima tamu di Desa. Makanan atau kue spesifik di Nolot ialah Kue Orabe dan Kue Baksona, bahan utamanya adalah tepung sagu.


LINGKUNGAN ALAM DESA NOLOTH


Desa Nolloth juga mempunyai beberapa pantai yang indah untuk rekreasi laut antara lain Pantai Wailessi, Pantai Asal dan Pantai Wailaloni. Pantai yang berbatu kerikel dan pasir putih di pelabuhan Tuhaha sebelah utara ini mempunyai permandangan yang indah ke pulau Ceram dan sekitarnya. Pantai yang terjal dan air laut yang bersih ini penuh juga dengan terumbu karang dan taman-taman laut. Selanjutnya pegunungan dan bukit-bukit di belakang desa Nolot, penuh dengan kebun-kebun


Cengkeh dan buah-buahan sebagai sumber mata pencarian penduduk, di samping usaha-usaha sebagai nelayan. Desa Nolloth terkenal pula dengan ketrampilan para nelayan menangkap ikan Cumi-cumi ( sontong ). Dalam seni Oleh Raga Bahari, Desa Nolot terkenal di pulau Saparua sebagai juara lomba dayung “PARAHU MANGGOROBE “ dengan perahu lomba khusus yang disebut “Belang”. Di desa Nolloth dapat dijumpai tipe-tipe perahu nelayan yang spesifik yang disebut Kole-Kole. Melihat pada potensi yang ada di Desa Nolloth dalam upaya menumbuh kembangkan serta memperkenalkan desa Nolloth, maka sebagian Pemuda Pelajar Mahasiswa Desa Nolloth yang berdomisili di Kotamadya Ambon telah berkerja sama dengan salah satu organisasi social yang ada di Desa Nolloth yaitu organisasi Garuda untuk sama-sama melaksanakan kegiatann “Lomba dayung Perahu Tradisional” untuk memperebutkan Garuda Cup. Dan kegiatan ini dileksanakan sejak tanggal 27 desember 1991.

Pada tanggal 28 desember 1992 lewat sambutan kepala Dinas Pariwisata Tingkat I Maluku maka kegiatan Lomba Dayung Perahu Tradisional tersebut dijadikan sebagai iven daerah, tapi karena Pemuda Pemudi Desa Nolloth yang tergabung dalam Organisasi Garuda karena tuntutan ekonomi maka mereka harus meninggalkan Desa Nolloth untuk mencari hidup dengan disiplin Ilmu yang mereka peroleh di bangku pendidkan, ada yang berangkat ke Jakarta, Bandung ,Ternate, Batam , Sorong dan beberapa daerah lain sehingga tidak ada yang meneruskan kegitan tersebut sampai saat ini.

0 komentar:

Posting Komentar